Menulis Dan Berbagilah Kepada Sesama

 Belajar Menulis Gelombang 17

• Pertemuan Keduabelas : Jum'at, 30 Januari 2021
• Waktu : 19:00 s/d 21:00 WIB
• Pemateri : Yulius Roma Patandean, S.Pd
• Moderator : Aam Nurhasanah
• Topik : Menulis dan berbagi
• Peresume : Thoriq Hidayah, S.Pd.I (thoriqhidayah87@gmail.com)

Malam yang dingin disertai hujan rintik tidak membuat surut peserta diklat WAG Belajar Menulis bersama PGRI surut. Antusias dengan kehadiran seorang guru muda asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Alumnus Peserta Diklat Belajar Menulis Gelombang 8. Usia Muda dengan segudang prestasi sudah diraihnya, beliau adalan Bp. Yulius Roma Patandean, S.Pd

Bukti capaian beliau diantaranya: pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Prestasi yang pernah diraihnya adalah Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020.

Karya tulis yang dihasilkanpun tak kalah mentereng. Tembus dua kali di Penerbit Mayor, dan banyak telah diterbitkan oleh Penerbit Indie. Berikut buku hasil karya beliau:

Kesempatan malam itu, beliau berbagi tentang Bagaimana Menulis dan Berbagi yang Baik. 

1. Menulis

"Menulislah tanpa beban, seperti air yang mengalir dari ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat yang datar untuk menjadi satu kumpulan yang besar. Demikianlah kata demi kata yang kita tuliskan, sedikit demi sedikit, pada akhirnya akan terkumpul menjadi naskah yang bisa dibukukan." tandas beliau.

Membuat resume dari materi-materi yang disampaikan narasumber adalah salah satu cara melatih keaktifan kita untuk menulis. Jadikanlah menulis resume adalah menu wajib sekaligus alarm bagi kita untuk konsisten menulis. Mengapa resume? Karena resume inilah yang paling mudah kita bahasakan saat kita mulai belajar menulis. Kontennya sudah ada, tinggal diolah dan diberi bumbu kreatifitas mengolah kata-kata sehingga bahasanya renyah untuk dibaca.

Tulisan yang terkumpul akan menjadi sebuah buku. Adapun Menurut format aturan UNESCO, minimal isi buku adalah 40 halaman. Nah, untuk mencoba membuat buku dengan standar ini, menulis minimal 20 resume dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI ini menjadi kewajiban yang dilakukan. Jika tiap resume menghasilkan masing-masing 5 halaman ukuran kertas A5, maka 20 resume sudah menghasilkan 100 halaman naskah buku.

2. Berbagi

Menurut Guru Muda Kelahiran Tana Toraja ini, membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi bagi dirinya untuk terus menulis. Walaupun harus diakuinya bahwa motivasi menulis guru-guru di tiap daerah itu berbeda-beda.

Selain membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan media sosial, beliau juga ikut menuliskan artikel di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id. Beliau mengkampanyekan: "naik pangkat secara bermartabat lewat karya tulis kita, salah satunya menulis buku ber-ISBN."

Kesimpulan dipertemuan keduabelas malam itu:

Jadikan menulis sebagai kebiasaan yang menjadi budaya kita sebagai seorang guru. Hasil tulisan yang terkumpul bagikanlah kepada sesama agar bermanfaat, dan Gunakan karya yang kita hasilkan (Buku hasil menulis) guna menaikkan pangkat secara bermartabat