Menumbuhkan Gerakan Literasi Sekolah

 

Belajar Menulis Gelombang 17

• Pertemuan Kelima : Rabu, 13 Januari 2021
• Waktu : 19:00 s/d 21:00 WIB
• Pemateri : Bambang Purwanto, S. Kom. Gr.
• Moderator : Aam Nurhasanah
• Topik : Menebar Semangat Hobi Menulis Untuk Gerakan Literasi Sekolah
• Peresume : Thoriq Hidayah, S.Pd.I (thoriqhidayah87@gmail.com)

Narasumber malam ini adalah seorang pegiat literasi sekolah. Beliau juga seorang guru inspiratif yang banyak mendapatkan prestasi di berbagai bidang, seperti juara menulis, guru teladan, dsb. Beliau adalah Bapak Bambang Purwanto, S.kom.Gr.

Beliau berbagi pengalamannya tentang literasi sekolah yang telah digelutinya sejak 13 tahun yang lalu. Beliau mengatakan bahwa guru dalam menulis tidak hanya bertujuan agar mempunyai hasil sebuah buku ataupun sebagai pengisi blog. Lebih dari itu seorang guru juga harus mampu sebagai penggerak literasi di sekolahnya masing-masing.

Beliau juga menyampaikan beberapa tips tentang kesuksesannya dalam bidang literasi sekolah. Berikut sebagai bukti capaian prestasi beliau dibidang literasi:

Menurut beliau kesuksesan literasi sekolah dapat diawali dengan melakukan beberapa hal, diantaranya:

1. Melakukan hal sederhana yang membangkitkan semangat membaca.

Kegiatan ini dapat diawali dengan melakukan kegiatan literasi sekolah, yakni membaca 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai atau di luar jam sekolah.

2. Melakukan review dari kegiatan membaca.

Review ini dapat diwujudkan dengan cara memberikan tugas kepada siswa agar menuliskan apa yang telah dibaca sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Tugas ini dapat dituliskan dalam folio ataupun kertas yang nantinya hasilnya dinilai oleh guru, dan yang memenuhi kriteria dapat diambil dan dipajangkan pada Papan Mading sekolah. Hal ini akan memberikan motivasi pada siswa agar mau menulis baik. Terlebih diadakan sebuah kejuaraan intern sekolah dalam bidang menulis.

3. Melakukan monitoring yang tidak terputus.

Sebuah Program yang baik tidak akan lepas dari monitoring atau pengawasan dan sebuah evaluasi. Monitoring dan evaluasi erat kaitannya dengan keberhasilan sebuah program. Program yang berjalan akan selalu dari tindak lanjut dari apa yang didapatkan dari monitoring dan evaluasi. Begitu juga kegiatan literasi sekolah akan dapat berhasil sukses dengan dimonitoring setiap hari, siapakah diantara siswa yang tidak melakukan? Apa saja yang menyebabkan tidak melakukan? dan dsb. Monitoring literasi selalu diiringi dengan evaluasi, untuk mengukur seberapa besar partisipasi siswa dalam mendukung kegiatan literasi ini.

4. Membangun TIM GLS yang solid dan bertanggung jawab.

Kesuksesan diraih karena keterlibatan semua warga sekolah dalam mendukung berjalannya program literasi sekolah. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan siswa itu sendiri. Tidak kalah penting adalah peran orang tua dalam mendukung dan mengingatkan setiap program sekolah yang ada.

5. Menanamkan asas kejujuran dan kepercayaan pada siswa.

Siswa diberikan kebebasan dalam menuangkan pikiran dari hasil yang dibaca tanpa membatasi, tidak melakukan hukuman atas ketidaktertiban siswa dalam mendukung program literasi. hal ini dilakukan karena untuk menumbuhkan kesadaran siswa akan membaca dan menulis.

Diakhir acara beliau berpesan selalu tumbuhkan semangat dalam membaca, banyaklah menulis di blog, sosial media ataupun buku guna memotivasi diri dan membagi ilmu yang ada. Menjadi penggerak literasi sekolah tidaklah mudah, lakukan hal yang paling sederhana dan dapat rutin untuk dijalankan.

Kesimpulan di kesempatan malam ini yakni Menjadi penggerak literasi sekolah haruslah ditanamkan pada seorang pendidik dengan mengawali membuat program sederhana yang memunculkan kesadaran pentingnya membaca bagi siswa. Melakukan monitoring dan evaluasi kemudian memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.

Semangat belajar, Semangat membaca dan menulis.....